Musyawarah para pengasuh pondok pesantren dan RMI serta BANOM NU tentang Pesantren di era covid-19



 Ketika Para Kyai Pengasuh pondok pesantren dan BANOM NU berkumpul membahas Pondok Pesantren diera pandemik Covid-19.





Sebagai Negara Indonesia yang patuh kepada konstitusi dan peraturan dari Negara, Robithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) dan badan OTONOM NU ditingkat Kota Pekalongan  menggelar acara diskusi bareng dipondok pesantren Al-Arifiyah mengenai keadaan yang harus dilakukan oleh beberapa pondok pesantren khusunya di kota Pekalongan. Mengingat pandemikj yang semakin hari data positif yang ada dimedia semakin meningkat.
Sudah tentunya kekhawatiran ini dirasakan oleh beberapa Kyai dan para santri sendiri karena proses pembelajaran yang terhambat dan aturan pemerintah yang mengharuskan perlunya sinkronisasi antara pondok pesantren dan aturan yang sudah dibuat oleh pemerintah.
Sehingga pada Kamis, 4 Juni 2020 ketua RMI dan selaku pengasuh pondok pesantren Syafi’I Akrom  (Bpk. Kyai Abdul Kholid Ma’rufi) bermusyawarah kepada para masayikh dan ulama agar permasalahan ini bisa dikoordinir dengan baik dan tepat.
Rapat ini diagendakan mengingat kaderisasi santri sebagai estafet generasi para ulama’ akan terhambat, serta kegiatan-kegiatan baik sosial maupun agama juga terkena dampak. Sehingga perlunya langkah untuk membahas dan menanggulangi keresahan-keresahan yang dihadapi masyarakat.
Alhamdulillah Berdasarkan rapat yang dihadiri oleh kurang lebihnya 36 ulama dan badan otonom NU dari sekitar bada isya sampai kurang lebih sekitar jam 23.00 WIB menghasilkan point-point berikut ini :
1.     Para Kyai sepakat bahwa pesantren akan segera dibuka dan waktunya adalah otoritas dari pengasuh pesantren.
2.     Kegiatan dipesantren atau keagamaan tetap berjalan namun tetap menggunakan protokol kesehatan.
3.     RMI akan merekomendasikan kepada dinas kesehatan mengingat ajaran baru yang sebentar lagi masuk atau penerimaan santri baru dan santri lama yang hendak masuk kepesantren seperti ;
·       Penyediaan Hand sanitizer
·       Penyediaan vitamin
·       Penyemprotan atau disinfektan didalam kawasan pondok pesantren
·       Cek suhu badan para santri
Didalam kumpulan ini, KH. Zainal Arifin menegaskan “Jangan panik dan terus waspada, mengingat penyebaran itu memang meningkat secara signifikan, namun perlu digarisbawahi, Kita tidak boleh takut yang secara berlebihan, karena imunitas pada diri seseorang akan turun karena ketakutan itu sendiri, seperti biasa saja. Jangan terlalu berlebihan.  Nah, kalau didaerah Pondok sendiri dan masjid disini masih seperti biasanya ; Shalat jamaah, Sholat jum’ah, tarawih,tadarus dan keagamaan yang lain. Tapi masih tetap menggunakan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan Pemerintah” tuturnya.
Nah, dalam hal ini semua sudah setuju dan sepakat untuk menjalankan hasil yang sudah dimusyawarhakn. RMI bersifat mengkoordinir karena memang basiknya lembaga Nahdlatul Ulama yang basisnya pondok pesantren dan semua keputusan mengenai hal in I diserahkan sepenuhnya kepada pengasuh pondok pesantren terkait.
Mudah-mudahan upaya Ini bisa membawa titik terang kepada pondok pesantren khusunya diPekalongan sehingga masih tetap bisa belajar seperti sediakala dan tidak bertentangan dengan aturan pemerintah yang notabennya sebagai pemegang kebijakan.

Penulis : Muhammad Ari Siswanto


About Author

PPSTQ AL ARIFIYAH
PPSTQ AL ARIFIYAH

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet nostrum imperdiet appellantur appellantur usu, mnesarchum referrentur.

1 komentar